1. Kuliner Ragusa Es Italia
Soal rasa, jangan ditanya. Walau namanya sedikit mengadopsi nama negara tetangga, es ini tak lantas baru saja lahir loh ya. Bahkan bisa dikategorikan sebagai menu turun temurun. Kedai yang sudah berjaya sejak tahun 1932 ini, jangan diragukan lagi cita rasanya.
Untuk menu andalan tempat ini, tak jauh dari kata Spageti. Karena makanan khas Italia itu, ada menu di sini bernama es krim spageti. Kebayang bagaimana bentuknya? Betul, bentuknya macam spageti plus toping kacang dan cokelat. Siapa yang menolak jika disodorkan menu begitu?
Kedai yang terletak di Jl. Veteran 1 no. 10, Kecamatan Gambir, Jakarta pusat ini, bisa dijadikan opsi tempat kuliner Jakarta Pusat yang bisa didatangi loh.
2. Kuliner Sate Tulang Eldoraro
Sate tapi tulang? Bagaimana rasanya? Masa iya sate isinya tulang, lantas yang dikonsumsi apa?
Tulang yang dijadikan menu ini, bukan tulang ayam tua. Spesial diambil dari punggung ayam muda. Tak tanggung, ayamnya pun baru berusia satu bulan saat diambil tulangnya. Tentunya lembut ya tulangnya.
Btw, sate ini makanan khas Banjarmasin lho. Tinggal datang ke Kelapa Gading saja kalian sudah bisa menyantapnya tanpa susah payah.
Cukup datangi kompleks parkir Apartemen Wisma Gading Permai di Jakarta Utara dan kalian bisa menemukan tempat ini. Masih kurang spesifik? Oke. Kedai ini ada di Jl. Boulevard Raya Kelapa Gading.
Selain itu, tempat ini tutup jam 11 malam, sangat pas untuk dijadikan tempat kuliner malam hari bagi kalian.
3. Kuliner Tahu Pong Semarang
Menu ini kolaborasi dua budaya, budaya Jawa dan peranakan. Untuk maknanya, kalian jelas sekilas tahu jika ini adalah menu tahu tanpa isi. Namanya juga pong, kopong. Tapi biar begitu, tahu ini juga punya teman sepiring loh. Kalian bisa menyantapnya ditemani telur, gimbal dan tahu emplek. Jangan lupa kuahnya adalah kuah petis.
Kalian tak perlu menjelajah jauh – jauh untuk bisa menyantap tahu ini . Datang saja ke wilayah Jakarta Selatan di Jalan Hayam Wuruk, Harmoni. Kalian bisa menikmati menu ini sendiri atau ramai – ramai.
4. Kuliner Pondok Djaja
Ini rumah makan Padang. Pedas. Pasti itu yang terbesit di benak kalian. Ya, karena memang Padang identik dengan masakannya yang pedas dan kental kuah.
Kata orang, makan itu soal rasa. Tapi, tidak semua orang berpikiran demikian. Ada yang merasa, tempat menjadi faktor penting dalam menentukan kenyamanan bersantap.
Di Pondok Djaja ini, kalian bisa merasakan suasana itu. Berdiri pada tahun 1969, sekaligus menjadi pelopor rumah makan Padang di Jakarta, interior tempat ini tak banyak berubah. Klasik namun asyik.
Untuk cita rasa, jangan meragukannya. Semua yang dihidangkan, dimasak sendiri oleh tangan istri pemilik rumah makan ini. Usut punya usut, beliau sudah berusia lebih dari 80 tahun.
Rumah makan yang bertempat di Jalan Hasyim Asyari Nomor 13B, Petojo Utara, Gambir, ini memilik menu andalan. Ayam goreng serundeng plus sambal goreng petai, tak pernah bersisa.
5. Kuliner Rempah – Rempah
Bukan rahasia lagi jika negara tercinta kalian ini, termasuk negara yang kaya akan rempah – rempahnya. Karena itulah, lahir Restoran Rempah – Rempah yang beralamatkan di Jalan Senopati Nomor 60, Kebayoran Baru, Jakarya Selatan ini.
Sesuai namanya, resto ini kaya dengan rempah – rempah di setiap olahannya. Tak ayal mereka memiliki menu pelaris juga. Sup “Senggang Halimah” dan bebek goreng “Bengil” termasuk dalam jajaran menu pelaris mereka. Tak lupa es biji salak yang dilengkapi pacar cina sebagai pendampingnya.
Sumber : https://mytrip123.com/